welcome to my mini blog . . . . .
matoduwoloooo

Senin, 27 Agustus 2012

“Catatan Pengamalan Puasa di Luar Negeri sang WNI” “ Ramadhan 1433 H”



        Hari-1 / 21 Juli 2012 (Pakistan), waktu : 21.30 (Indonesia) – 18.00 (Pakistan)
Penuturan  WNI yaitu Arifpandi Perman,menuturkan  pengalaman puasa hari pertamanya,mereka lebih antusias menyambut Ramadhan 1433 H. Dari awal sampai akhir jamaah ramai terus,mereka lebih patuh dari aturan pemerintah daripada aturan organisasi,dan kelompok sehingga nampaklah persatuan mereka.
        Hari-2/ 22 Juli 2012 (Jeddah),waktu : 21.30 (Indonesia) – 17.30 (Jeddah)
Penuturan WNI yang ada di Negara Jeddah yaitu Ibu Ratna menuturkan shalat 5 waktu di Jeddah,semua aktifitas terhenti,toko dan mall tertutup.
        Hari-3/ 23 Juli 2012 ( Belgia ), waktu : 16.30 (Indonesia) – 21.30 (Belgia)
Penuturan  WNI yang ada di Negara Belgia (sebelah barat Eropa) yaitu Roil yg merupakan salah satu mahasiswa yg studi di negara itu menuturkan bahwa sebesar 5% penduduk disana dominan merupakan imigran muslim dari negara Afrika. Dengan perbedaan waktu buka puasa 10 jam dari waktu Indonesia,dimana di negara tersebut  pukul 21.30 baru terbenam matahari.
        Hari-4/ 24 Juli 2012 (Jepang),waktu 22.30 (Indonesia) – 23.20 (Jepang)
Penuturan WNI yang ada di negara Jepang yaitu Moh.Najib (Peneliti yg juga salah satu mahasiswa di salah satu Universitas di kota Tokyo) yg telah 5x berturut-turut menjalankan puasa di negara Jepang ini bersama-sama dengan umat muslim lainnya, ia menuturkan bahwa warga muslim disana sangat antusias dalam menjalankan ibadah puasa,ini dapat dilihat dari kegiata berbuka puasa, yg mulanya mereka memandang puasa adalah sesuatu yg menyiksa diri,tetapi setelah mereka merasakan kegiatan berbuka puasa bersama dan merekapun senang. Yang kemudian lewat inilah juga pak Moh.Najib menjelaskan semua tentang Islam pada warga Jepang, dari situlah muncul respon positif juga yaitu tiap 3 bulan ada warga Jepang yg memeluk agama Islam.
Dan dalam menentukan 1 Ramadhan mereka berkumpul bersama-sama untuk menentukan bersama organisasi-organisasi Islam yg ada di Jepang melalui juga mancari informasi dari negara-negara tetangga seperti Malaysia,dengan ketentuan shalat Tarawihnya yaitu 23 rakaat di dalam Kota Tokyo, dan diluar Kota Tokyo 11 rakaat.
        Hari -5/ 25 Juli 2012 (Inggris),waktu : 22.00 (Indonesia) – 16.00 (Inggris)
Penuturan WNI yg ada di negara Inggris yaitu Nanung  (Mahasiswa S3 yg studi di negara Inggris),menuturkan pengalaman puasanya yaitu dengan waktu berbuka puasa pukul 22.00 waktu setempat, dan waktu shalat subuh pukul 09.00 pagi waktu setempat. Telah banyak wanita lokal yg memeluk agama Islam, dengan toleransi agama yg tinggi serta saling menghargai satu sama lain.
        H-6/ 26 Juli 2012 (Austria),waktu :  . . . . . . .
Penuturan WNI yang ada di Negara ini yaitu Bpk.Wiskan dan isterinya Ibu Aski Astuti menuturkan pengalaman puasanya dimana mereka dapat melaksanakan puasanya dengan baik dengan komunitas muslim lainnya yg ada di negara itu yg dominan berasal dari negara Turki,Pakistan dan Bosnia dengan jumlah kurang lebih 25000 orang. Sedangkan Warga Indonesia juga ternyata telah memiliki 3 buah mesjid di Negara tersebut.
Dari kalangan penduduk asli Austria itu sendiri banyak juga yg memeluk agama Islam ,karena tertarik dengan menyaksikan hidangan-hidangan waktu berbuka puasa, penuh toleransi,sopan santun dan bersahabat dgn mereka.
        H-7/27 Juli 2012 (Thailand),waktu :  .........
Penuturan WNI yang ada di Negara Thailand Hamdan Supriadi ( Dosen di Salah satu Universitas yg ada di Negara Thailand) tentang pengalaman puasanya yg telah tinggal selama 12 tahun,dimana umat Muslim di Thailand yg sebesar 5% dari penduduk ketika buka puasa selalu disiapkan di Masjid dan berbuka puasa bersama antar sesama muslim dengan perbedaan waktu 1 jam lebih dulu dari waktu Indonesia.
        H-8/ 28 Juli 2012 (Meksiko), waktu : 22.00 (Indonesia) – 10.00 (Meksiko)
Penuturan WNI yang ada di Negara Meksiko yaitu Fatra Ismu (Dosen salah Universitas di Negara tsb),dimana beliau telah tinggal selama 12 tahun dan memiliki suami yg berasal dari negara itu juga. Negara Meksiko itu sendiri terbagi atas 3 wilayah yaitu Meksiko Utara,Meksiko City(tengah),dan Meksiko Selatan. Agama mayoritas yg ada di Negara ini adalah katolik Ortodox 82%,selainnya Protestan Atis dan Islam. Penduduk yg beragama Islam mulanya hanya berjumlah 3600 jiwa,tetapi berkat dakwah yg disyi’arkan oleh Da’i asal Spanyol yg di mulai dari Meksiko City maka telah banyak yg memeluk agama Islam, sehingga jumlah penduduk yg beragama Islam yaitu antara 30.000-50.000 jiwa.
Hanya saja mereka melaksanakan syariat islam secara sembunyi-sembunyi dikarenakan takut dengan perlakuan kaum Katolik yg sering mendiskriminasi,bahkan ada pula orang-orang katolik lainnya beralih pindah agama ke Protestan Adven dan Islam dikarenakan pemimpin-pemimpin Katolik banyak terlibat kejahatan-kejahatan seperti : minuman keras,narkoba,perzinahan,korupsi sampai pembunuhan.
Sedangkan dalam penentuan awal puasa/awal Ramadhan aliran-aliran Islam yg ada di negara tersebut berkumpul bersama dalam menentukan menentukan awal puasa seperti Hambali,Safi’i Maliki dan Sia dibagian Utara Meksiko,dan mereka berkumpul di Meksiko City (Tengah) untuk bermusyawarah menentukan 1 Ramadhan maupun Idul fitri seperti halnya yg dilakukan di Indonesia yg melakukan sidang Isbat, dan setelah ditentukan bersama-sama kemudian mereka menyerahkannya pada Pemerintah Meksiko yg menangani urusan-urusan keislaman untuk dilaksanakan. Untuk pelaksanaan puasa pertama / 1 ramadhan di negara ini jatuh pada  Jumat tanggal 20 Juli 2012
        H-9/ 29 Juli 2012 (Prancis),waktu : 21.00 (Indonesia) – 16.00 (Prancis)
Penuturan salah satu WNI yg ada di negara Prancis ini yaitu Azis Mulim yg telah 4 tahun tinggal disana. Dalam penentuan awal ramadhan dan akhir ramadhan,dinegara ini terdapat semacam organisasi Dewan Masjid yg mengadakan musyawarah untuk menyepakati penentuan awal ramdahan dan akhir ramadhan yg kemudian dipatuhi oleh semua Dewan Masjid di Negara tersebut.
Di Negara ini untuk waktu shalat subuh yaitu pukul 04.21 waktu setempat,shalat magrib/buka puasa pukul 21.30 waktu setempat,pelaksanaan waktu shalat tarawih (23 rakaat) dimulai pukul 23.30 waktu setempat dan berakhir mendekati waktu subuh
Untuk persiapan buka puasa (ta’jil) penyediaannya cukup melimpah/tersedia banyak. Sedangkan pelaksanaan shalat dimasjid oleh warga muslim disana memakai pengeras suara hanya dalam masjid dikarenakan mereka berada di negara sekulir , dengan tujuan agar pelaksanaan ibadah aman.
        H-10/30 Juli 2012 (Vietnam Selatan),waktu : . . . . .
Penuturan salah satu WNI yang ada di negara ini yaitu Bpk.Sugeng Hendrasning (Bekerja di salah satu Perusahaan Kimia) yang telah tinggal selama 8 tahun mengatakan bahwa sulitnya melaksanakan ibadah puasa di negeri orang,apalagi negara Vietnam yg merupakan negara komunitas muslimnya hanya sedikit,akan tetapi keunikan tersendiri dari pelaksanaan puasa dinegara ini dapat dilaksanakan dengan baik mulai dari menyiapkan sahur sendiri,buka puasa bersama-sama dengan warga muslim lainnya serta shalat tarawih bersama-sama guna untuk tetap menjaga keakraban/silaturahmi antara warga muslim yg ada di negara ini.
        H-11/ 31 Juli 2012 ( Turki ),waktu : 21.30 (Indonesia) – 16.00 (Turki)
Penuturan salah satu WNI yang ada dinegara ini yaitu Bpk.Diding Muis (Mahasiswa S2 Jurnalistik) yg telah tinggal selama 2 tahun menuturkan bahwa untuk waktu buka puasa disana itu sekitar pukul 21.30 waktu setempat dan waktu imsak pukul 03.40 waktu setempat dengan suhu udara antara 36-50 derajat celcius dengan memiliki 4 musim yaitu musim panas,musim,dingin,musim semi dan musim gugur. Untuk waktu musim dingin suhu udara mencapai -27 derajat celcius. Matahari terbit dari pukul 05.00 pagi dan terbenam pukul 16.00 sore waktu setempat.
Turki merupakan negara sekuler yg memisahkan antara agama dan negara,maka suasana dalam bulan puasa sama dengan bulan lainnya,oleh karenanya rumah makan,kafe-kafe tetap buka siang harinya. Dan dapat diketahui bahwa jumlah umat islam dinegara ini cukup banyak yaitu mencapai 50%. Untuk warga negara Indonesia yg tinggal dinegara ini ada sekitar 400-500 orang yg terdiri dari 80% mahasiswa (S1,S2,S3) selebihnya adalah bekerja (bukan TKI).
Dari segi berpakaian dinegara ini untuk kaum laki-laki kebanyakan memakai helm,wanitanya berpakaian bebas. Akan tetapi hal unik yg dapat dijumpai disana saat bulan ramadhan yaitu banyak umat muslim yg menghabiskan waktunya untuk mengaji/tadarus al qur’an sampai larut malam hingga waktu malam lailatur qadar.

        H-12/ 01 agustus 2012 ( Swiss),waktu : 22.30 (Indonesia) – 16.30 (Swiss)
Penuturan salah satu WNI yang ada dinegara Swiss yaitu Hanafi Asiddiki bersama istri (Mahasiswa S2,Ekonomi di salah satu Universitas di Negara tsb). Mereka baru pertama kali puasa dinegara tersebut dan tentu saja kondisinya berbeda dengan di Indonesia dimana di Indonesia lama waktu berpuasa selam 14 jam,di Swiss lamanya mencapai 17 jam.
Untuk waktu shalat subuh yaitu pukul 04.50, waktu buka puasa pukul 21.30,dan shalat tarawih pukul 23.30 waktu setempat. Pak Hanafi bersama Istri menuturkan memang sangat berat menjalankan puasa ramadhan dinegara tersebut tetapi terasa ringan dengan adanya kekuatan iman,apalagi mereka baru saja mempunyai anak yg baru berumur 2 bulan,oleh karena itu Pak Hanafi untuk persiapan sahur maupun buka harus dia sendiri yg menyiapkan’
Kegiatan dibulan puasa kali ini lebih banyak kegiatan ibadahnya (baca Qur’an atau tidur) dari pada kegiatan diluar ibadah, dan juga puasa dinegara ini juga mereka tidak hanya menahan lapar dan haus akan tetapi menahan pandang mata/kontak dan menjaga hati karena wanita-wanita dinegara ini tidak ada bedanya dengan wanita barat lainnya yg  berpakaian bebas (setengah telanjang).
Untuk masjidnya terdapat 3 masjid,yaitu masjid Somalia,Masjid Arab dan Masjid Afrika. Akan tetapi keularga pak Hanafi ini lebih banyak melaksanakan ibadah shalat di rumah daripada di Masjid.
        H-13/02 Agustus 2012 (Norwegia),waktu : . . . . . . .
Penuturan salah satu WNI yang ada di negara Norwegia yaitu ibu Retno Tomson(asal Cilacap) yang bekerja sebagai Guru di TK. Di Kristianta yang telah memiliki suami asal Norwegia juga memiliki 3 orang anak. Dimana awalnya ibu Retno merupakan sala satu mahasiswi di Universitas yg berada di Australia yang kemudian dipersunting oleh suaminya yang asalnya dari Norwegia yang telah tinggal selama 15 tahun di negara tersebut.
Menurutnya suasana puasa di negara ini memang sangat berbeda dengan suasana puasa di Indonesia,karena di negara ini waktu puasa selama 18 jam,dengan waktu buka puasa pukul 10.00 malam waktu setempat,waktu shalat subuh pukul 04.00 waktu setempat
Norwegia bagian selatan yaitu Kristianta jika ditempuh menggunakan dengan perjalana 4,5 jam  akan sampai ke Ostor yang merupakan ibukota dari Norwegia. Untuk bagian utara kadang sampai 24 jam matahari tak kelihatan ,maka untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan ,ada semacam Majelis Keagamaan yang menentukan awal dan akhir  ramadhan yang kemudian diumumkan keseluruh Majelis Keagamaan  itu untuk dilaksanakan (di Indonesia Rapat Isbat ) dan untuk Hari Raya Idul Fitri telah ditentukan yaitu tanggal 20 Agustus 2012.
Dalam penerapan Puasa terhadap anak-anaknya Ibu Retno lebih menekankan pada pendidikan akhlak kepada anak-anaknya seperti belajar untuk tidak makan siang dengan tujuan agar keyakinan syariat islam mereka tumbuh dengan sendirinya
        H-14/03 Agustus 2012, (Philipina),waktu : . .  . . . . .
Penuturan salah satu WNI yang ada di Negara ini yaitu Pak Gayu (asal Surabaya) yang telah 5 tahun tinggal di negara Philipina,menuturkan bahwa suasana puasa ramadhan di Negara Philipina tak banyak berbeda di negara-negara non-muslim lainnya,sebanyak 85% bergama Katolik dan jumlah umat Islam yaitu ada 10 juta jiwa,jadi walaupun di bulan puasa Rumah makan tetap buka seperti biasanya,tempat hiburan dimana-mana tetap buka.
        H-15/04 Agusutus 2012,(Amerika Serikat),waktu : 21.30(Indonesia) – 07.30 (Amerika Serikat)
Menurut penuturan salah satu WNI yang tinggal di Negara A.S ini selama 22 tahun yang merupaka seorang profesor/Guru Besar di salah satu Universitas di California mengatakan bahwa pelaksanaan puasa ramadhan di negara ini tidak sama dengan di Indonesia memiliki beban yang cukup besar,apalagi setelah terjadinya peristiwa 11 september 2001 silam. Keadaan Islam dinegara ini sangat terpuruk,akan tetapi pengaruh Islam dari timur tengah yaitu Mesir,Iran sangat membantu dalam kebangkitan Islam di negara ini. Di California sendiri telah ada 26 Masjid yang sangat ramai dikunjungi oleh jamaahnya,walau hanya dengan memakai suara dalam (tidak memakai pengeras suara).
        H-16/05 Agustus 2012,(Columbia),waktu : 21.30 (Indonesia) – 09.30 (Columbia)
Menurut penuturan salah satu WNI yang ada di negara Columbia yaitu Ibu Mahdaniar Nisfa (bekerja sebagai Konsultan di K.B.R.I yang ada di Columbia) yang telah 3x berturut-turut menjalankan ibadah Puasa di negara ini. Negara Columbia yang berpenduduk sekitar 45 juta jiwa yang bergama muslim hanya sekitar 20.000 jiwa, untuk kegiatan ibadah shalat dengan arah kiblat menghadap timur.
Mereka sementara ini membangun Masjid yang diketahui bisa menampung 500 jamaah. Di sana baru mempunyai 3 Masjid. untuk suasana puasa ramadhan di negara ini tentunya tidak berbeda jauh dengan negara-negara barat lainnya, tapi ada 1 hal yang patut dipuji yaitu di era teknologi modern ini tiap bulan ada 7-10 orang yang masuk Islam dari penduduk asli Columbia kebanyakan wanita-wanita remaja karena mereka melihat para wanita-wanita muslimah cantik dan anggun yang ada di Internet khususnya.
Di negara ini masih kurangnyaa toko-toko para muslim. Ibu Mahdaniar Nisfa mencoba membimbing para muallaf-muallaf itu agar lebih mengenal dan mencintai Islam itu sendiri.
        H-17/06 Agustus 2012,(Jerman), waktu : 23.00(Indonesia)-17.00(Jerman)
Menurut penuturan salah satu WNI yang ada di negara Jerman khususnya kota Berlin yaitu Nidiyah Ayu (salah satu Mahasiswa S1 di Universitas di kota Berlin) untuk lama waktu puasa di negara ini selama 18 jam. Suasana puasa ramadhan di negara ini cukup terasa sulit karena bertepatan dengan musim panas,tetapi Nidiyah Ayu tetap menjalankan puasanya dengan walaupun terkadang seringkali teman-temannya yang non muslim sering menanyakan dia yang tidak makan dan minum saat musim panas ini,kemudian dia menjawabnya bahwa dia sedang menjalankan ibadah puasa. Kemudian ada 1 Masjid yaitu Masjid Al-falah yang memang menjadi tempat mereka berkumpul para kaum muslim khususnya dari Indonesia untuk mengadakan shalat bersama dan buka puasa bersama ada juga muslim dari negara lain seperti Turki.
Untuk mahasiswi muslim dinegara ini mereka umumnya memakai jilbab, kemudian di sana juga ada pasar Asia yamg menjual pakaian-pakaian muslim.
        H-18/07 Agustus 2012,(Suriah), waktu : . . . . .
Menurut penuturan salah satu WNI yang ada di negara Suriah yaitu Bpk.Efendi (Mahasiswa) yang berasal dari Medan,Sumut yang telah 3 tahun tinggal di negara Suriah yang merupakan Negara yg saat ini sedang dalam masa konflik berdarah/perang antara pasukan pemberontak dan pasukan pemerintah yang sah,dimana peperangan masih berlangsung,pembantaian bagi warga yang tidak berdosa masih tetap berlangsung,walaupun telah memasuki bulan puasa belum ada tanda-tanda genjatan senjata dari pihak manapun,suara letusan senapan dan bom masih bergemuruh dimana-mana.
Akan tetapi walapun situasiinya seperti itu tetap masih ada warga negara kita, yang memilih tetap untuk tingga di negara ini dikarenakan sedang menuntut ilmu itulah yang sedang dijalani bpk. Efendi yang malah lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa dan shalatnya,dikarenakan dorongan yang kuat dalam menuntut ilmu dibandingkan rasa takutnya terhadap situasi peperangan yang sedang berkecamuk itu. Apalagi di negara ini adalah negara lahirnya para ulama, ulama-ulama inilah yang memberi spirit bagi mereka mahasiswa Indonesia khususnya disana yang berjumlah 68 orang (Agustus,2012).
Situasi seperti ini pernah dialami juga oleh  penulis yaitu ketika ia masih remaja pada waktu zaman PERMESTA 1958 dan kedua waktu meletusnya G.30 S.PKI 1965. Dimana penulis ini punya jiwa progresif revolusioner,sayangnya terbentur pada pendidikan yang tak mendukung.
Penuturan pak Efendi setiap mereka memasuki masjid untuk shalat berjamaah,di pintu masjid mereka dicegat oleh tentara dimintai tanda pengenal mereka selalu mengatakan siapa yang ingin pulang ke kampung halaman harus membubuhi tanda tangan dan yang siapa mau bertahan harus membubuhi tanda tangan juga,maka yang lain pulang sedangkan pak Efendi memilih untuk tetap bertahan dan tetap dalam keadaan berpuasa,karena satu alasan Pak Efendi untuk tetap bertahan yaitu selalu kontak dengan ibunya dalam situasi apapun itu.
        H-19/08 Agustus 2012,(Hongkong),waktu:20.30(Indonesia)-21.30(Hongkong)
Menurut penuturan salah satu WNI yang ada di negara Hongkong yaitu Bpk.Masrun Karomil mengatakan jumlah umat islam yang ada di negara ini hanya 1% dari penduduk 1,5 Miliar jiwa, atau sekitar 150juta orang. Bapak Masrun yang berprofesi sebagai penyiar di Bandung yang kemudian ditugaskan di negara Hongkong menjadi seorang trainer pada TKI dan TKW yang berada di negara Hongkong baru sekitar 2 bulan berada disana.
Suasana puasa ramadhan di negara ini cukup sulit karena suasananya sama seperti juga dinegara-negara non muslim lainnya walaupun negara ini berada di bagian timur Asia,keadaan bulan puasanya tak begitu nampak. Semua aktifitas masyarakat berjalan sebagaimana yang bukan bulan puasa,toleransi juga ada,mereka menghormati TKW yang berjilbab.
Adapun kegiatan dari pak Masrun Karomil yaitu menyelesaikan permasalahan para TKI dan TKW yang bermasalah dengan para majikannya.
        H-20/09 Agustus 2012,(Australia),waktu : 21.30(Indonesia) – 24.30 (Australia)
Menurut penuturan salah satu WNI yang ada di negara Australia yaitu Dr. Mulyoto Pangestu (asal Tegal) yang telah 14 tahun tinggal di negara Australia dan bekerja sebagai Dosen di salah satu Universitas yang ada di negara tersebut tepatnya di Melbourne. Mereka melakukan kegiatan puasa sebagaimana muslim lainnya di negara-negara yg berpenduduk non-muslim mayoritasnya,bahkan mereka lebih bersemangat dalam melakukan ibadah –ibadah lainnya seperti berbuka bersama,tarawih bersama muslim dari negara-negara lain . untuk waktu sahur disini yaitu pukul 05.00 pagi dan waktu berbuka puasa pukul 08.00 malam waktu setempat. Dengan perbedaan waktu 2 jam lebih dulu dari waktu negara Indonesia.
Untuk toleransi beragama sangat tinggi,mereka sangat menghormati muslim yang sedang melakukan puasa,tidak ada yg perlu di khawatirkan sebagaimana pemberitaan di media yang seolah-olah mereka menyudutkan Islam. Untuk pendidikan Islam terhadap anak-anak Islam yang ada di negara ini tidak diwajibkan melaksanakan ajaran-ajaran islam sejak mereka akhil balig itu diserahkan pada anak itu sendiri untuk melaksanakan atau tidak, kebetulan untuk Pak Mulyoto dimana ia memiliki anak laki-laki juga yang telah berumur 22 tahun memberikan kebebasan untuk berpuasa atau tidak,shalat atau tidak.
Itulah sedikit gambaran keadaan Islam di negeri Kangguru.
        H-21/10 Agusutus 2012, (Korea Selatan),waktu: . . . . .
Menurut penuturan dari salah satu WNI yang ada di negara Korea Selatan yaitu Mas Purba yang telah 3,5 tahun menuntut ilmu di negara tersebut,sangat merasakan suka duka puasa ketika berjauhan dengan keluarganya. Sukanya karena dapat juga menjalankan ibadah puasa dengan baik karena dorongan iman yang kuat, dukanya ketika teringat dan rindu akan kampung halaman,tetapi sedikit terobati ketika Mas Purba dipertemukan oleh Radio Pro3 RRI Jakarta lewat sambungan telepon sehingga dapat berkomunikasi sepuasnya. Untuk waktu shalat magrib(buka puasa) yaitu pukul 08.00 malam, waktu subuh pukul 03.30 waktu setempat.
        H-22/ 11 Agustus 2012,(Cina),waktu : . . . . . . . . .
Menurut penuturan dari salah satu WNI yang ada dinegara Cina yaitu Mas Reza Helmi yang telah 2 tahun tinggal dinegara tersebut. Dia adalah mahasiswa (Jurusan Bahasa) di salah satu Universitas di negara tersebut yang menjalankan ibadah puasanya dengan baik juga,hanyalah bedanya dengan di Indonesia suara adzan yang dikumandangkan di Mesjid-mesjid,dan untuk di negara ini suara adzannya tidak diperdengarkan dan hanya terdengar didalam mesjid.
Untuk menyiapkan makanan sahur Mas Reza harus menyiapkan makanan sendiri, lebih tekun membaca al-Qur’an.
        H-23/12 Agustus 2012,(Belanda),waktu : . . . . . .
Menurut penuturan salah satu WNI yang ada dinegara Belanda yaitu Pak Aziansyah (Mahasiswa yang sedan studi S3) yang telah tinggal selama 7 tahun, ia mengatakan berpuasa disana cukup sulit karena dilakukan secara sembunyi-sembunyi sebab komunitas muslim disana hanya minoritas,jadi ketika kita menampakkan sedang melakukan puasa,mereka terheran tapi setelah diberitahu mereka akan paham.
Untuk hal dalam menahan tidak makan,tidak minum disana selama 19 jam dan itu dilakukan selama sebulan penuh. Dalam menentukan imsak dan awal puasa terdapat perbedaan referensi ada yang mengikuti dari negara islam yang terdekat seperti Saudi Arabia,dan adapula yang menggunakan Hisab dan Ru’yat dan itu diumumkan oleh mesjid-mesjid lokal seperti mesjid Turki,Mesjid Somalia,Mesjid Maroko dan Mesjid Arab Saudi.
Dalam pengelolaan zakat dan sedekah juga dipungut pada semua warga muslim,yang besarannya mengikuti keadaan ekonomi di Belanda kurang lebih 10 euro = Rp 130.000. sementara di Indonesia 3/2 liter = Rp 25.000 atau Rp 20.000. karena negara Belanda tak begitu banyak warganya yang pengangguran,apalagi warga muslim yang menjadi sasaran zakat fitrah maka uang itu setelah terkumpul itu diarahkan kenegara Islam yang miskin. Dan untuk Pak Aziansyah dia lebih memilih diarahkan ke Indonesia karena di Indonesia masih banyak warga yang miskin .
Yang perlu dicermati dari negara Belanda ini yaitu walaupun warga muslim disana hanya minoritas,semua warganya diperlakukan secara manusiawi,mendapat hak yang sama. Contoh Pak Aziansyah (yang sebentar lagi akan diwisuda dengan gelar Doktornya bersama istrinya) yang sedikit lagi akan kembali pulang ke Indonesia, mereka dinegara Belanda tinggal bersama-sama dengan bekas Napi dan dia menyewa tempat tinggal tersebut yang lumayan tinggi harganya. Bekas napi tersebut yang kemudian dicarikan pekerjaan yang layak oleh pemerintah Belanda sambil menunggu pekerjaannya itu ia terlebih dahulu telah menerima gajinya kurang lebih 500 euro = Rp 6,5 juta.
Begitu pula dengan pak Aziansyah dan istrinya,disamping mereka menerima beasiswa mereka juga telah digaji oleh pemerintah Belanda,sehingga tidak perlu khawatir lagi jika ingin pulang ke Indonesia dan diberi cuti juga selama 1 bulan.
        H-24/13 Agustus 2012 (Libur)
        H-25/14 Agustus 2012(libur)
        H-26/15 Agustus 2012(Taiwan/Taipei),waktu:
Menurut penuturan salah satu warga yang ada dinegara Taiwan yaitu Pak Tia,disana suasana berpuasa tidak jauh berbeda dengan negara-negara lainnya yang muslimnya minoritas,suasana perkantoran,dijalanan,di pasar,di warung-warung tetap buka sebagaimana biasa,kegiatan makan dan minum disiang tetap biasa tidak seperti di Indonesia bulan puasa Kedai,Rumah Makan,kafe-kafe ditutup. Itulah yang dilihat oleh Pak Tia (Setiabudi Wartono) yang telah 6 tahun tinggal di Taiwan, beliau tetap berpuasa,shalat tarawih seperti di Indonesia.
Awalnya warga muslim disana hanya berkisar 5-6 ribu,tetapi dengan adanya tambahan TKI sebesar 180.000 selebihnya mahasiswa di kota itu dan telah ada 5 buah masjid besar,tetapi yang dominan beribadah di masjid itu adalah warga Indonesia sedangkan imamnya berasal dari muslim Myanmar. Dibulan ramadhan ini muslim Indonesia mengadakan semacam Majelis Taklim/ Pesantren Kilat  yang ada di Indonesia  yang memenuhi masjid serta musallah yang dilakukan sambil menunggu buka puasa bersama, terus disambung sampai shalat tarawih dan kegiatan-kegiatan ibadah lainnya.
Menurut pak Tia sendiri umat islam disana masih sangat rendah diberbagai kehidupan terutama dibidang SDM. Satu hal yang perlu kita cermati dari masyarakat Taiwan ini, yaitu mereka sangat terbuka bagi pendatang pada siapa saja,mereka tidak mengenal istilah agama, menurut pak Tia mereka lebih percaya pada leluhur,jika kita menyebut agama mereka dengan tawanya menanyakan apa itu agama.
Ada satu peristiwa seorang kakek meninggal dunia dan telah beberapa hari belum juga dikebumikan,dimana rumahnya berada di dekat sebuah Masjid, kemudian ada orang Indonesia yang menanyakan pada keluarganya mengapa belum dikebumikan?kemudian salah satu keluarganya menjawab bahwa kakek ini berpesan bahwa jika dia meninggal nanti ia ingin dibawa ke Masjid untuk di shalati,kemudian dengan segeralah orang Indonesia itu membawa sang kakek ke Masjid untuk dishalati.
Pak Tia menuturkan bahwa pada tahun 1950-an masuklah sekelompok tentara  kurang lebih sekitar 50.000,dimana mereka hampir semuanya beragama Islam dan mereka menetap di negara Taiwan,mereka mengharapkan bimbingan Islam yang benar. Dan dari kisah ini dapat kita ketahui bahwa ada peluang besar bagi dakwah Islam  bagi masyarakat kini dan akan datang.
Untuk tahun ini mereka telah mengundang dari Indonesia pakar dakwah dari Intelektual N.U mereka mengatakan 50 tahun yang akan datang masayarakat Taiwan 50% menjadi muslim.
Dalam ayat Allah berfirman artinya :”jika kamu menolong agama Allah maka Allah akan menolongmu dan menetapkan pendirianmu”
INSYAALLAH,wallahu alam . . . .
        H-27/16 Agustus 2012,(Norwegia),waktu : 22.30 (Indonesia)-17.00 (Norwegia)
Penuturan oleh salah satu WNI yang ada di negara Norwegia adalah Faturrahman (Mahasiswa), ia mengatakan bahwa komunitas muslim disana sampai dengan hari ini ada 193.000 jiwa yang terdiri dari mahasiswa yang menuntut ilmu disana sekitar 800 orang,selebihnya adalah TKI. Oleh karena itu berkat puasa yang dijalani sekarang ini (1433 H)2012 M.
      H-28/17 Agustus 2012 ( libur)
      H-29/18 Agustus 2012 (Libur)


Catatan : kita berdoa untuk mereka mudah-mudahan muslim Indonesia disana beroleh sukses dan tetap menjaga Islamnya,sebagai bukti keteguhan keimanan,dimanapun dimuka bumi ini mereka berada,Allah pasti menolongnya   


Penulis



                                                                                                   H.Nipon Saha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar