KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya karena dengan izin dan
kuasanya,petunjuk serta hidayahnya, alhamdullilah kami selaku dapat menyelesaikan tugas laopran ini dengan
baik. Ini dapat di selasaikan berkat bantuan dari semua pihak dan instansi
terkait yang telah mendukukng proses penyusunan atau pembuatan laporan ini.
Besar harapan kami agar
kiranya dapat menambah pengetahuan dari rekan rekan mahasiswa dalam rangka
untuk menenuhi berbagai tugas yang di berikan oleh dosen mata kukliah yang
bersangkutan. Mata kuliah ini di buat sebagai salah satu penilaian mata kuliah
koprasi dan kemitraan agribisnis .
Menyadadi bahwa laporan
in masih jauh lebih sempurna, oleh karena itu, kami selaku penyusun
mengharapkan kritik dan saran yag sifatnya membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan penyusunan laporan selanjutnya.
Gorontalao Desember 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
kebijakan umum pembanguan pertanian yang telah di
tetapkan dalah tiga pendekatan keterpaduan, yaitu pendekatan system agribisnis,
keterpaduan atntara pembanguna pertanian dan perekonomia pedasaan secara
berkelanjutan serta, pendekaktan yang memperhatikan keberadaan petani, sumber
daya alam, lingkungan serta pertanian wilayah.
Dengan pendekaktan tersebut, maka pembangunan pertanian
tidak hanya di katakan pada peningkatan produksi dan pendapatan petani saja,
tapi di perluas mencakup perkembangan keseluruhan sisitem agribisnis yang
berwawasan lingkungan serta di
laksanakan secara terpadu.
Penyuluhan pertanian adalah prosese pembelajaran bagi
pelaku utama sesrta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi, pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainya sebagai upaya untuk meningkatkan
produktifitas, epsiensi usaha, pendapatan dan kesjahtraan.
Salah satu metode pengembangan
kapasitas pelaku utama di lakukan melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
did kelolah oleh pelaku utama itu sendidri ( farmers managet extension
activities / FMA ). Metode ini menitik beratkan pada pengembangan kapasitas
menejrial, kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku utama dalam penegelolaan
kegiatan pertanian.
Untuk tempat praktikum kali ini,
kelompok tani mengampil sebuah organisasi petani yaitu , UP.FMA tilote yang di
bentuk pada bulan November 2007 yang teridiri dari beberapa kelompok tani yaitu
sebanyak 5 kelompok tani yang berkedudukan di desa tilote, kec. Tilango, kab.
Gorontalao.
Dalam organisasi ini terdapat
beberapa kelompok tani yang memiliki uasaha tani dan bermaksuk untuk
mengembangkan ushanya menjadi usaha agribisnis yang lebih produktiv, dinamis
yang berdaya saing tinggi. Di samping itu kelompok tani juga memiliki keinginan
belajar yang tinggi dan bersedia menyebar luas kan pengetahuan, keterampilan
memperolehnya kepada anggota poktan / gapoktan/asosiasi dan masyarakat di
sekitrnya dalam rangka pengenimbangan usaha agribisnis di wilayahnya.
1.2 TUJUAN
Adapun di adakanya praktikum lapangan kali ini yaitu
dalam rangka mengetaui tingkat kemitraan agribisnis yang di kembangkan oleh
kelompok tani dengan usaha tani mereka dalam dunia agribisnis.
1.3 MANFAAT
Dapat memberikan pengetahuan yamg lebih tentang adanya
kemitraan ataupun kerja sama yang terjalin antara kelompok tani dan pihak –
pihak terkait melalui usaha tani yang di kembangkan .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Program
Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi
pertanian (P3TIP) Farmer Empowerment trough
Agricultural Technology and information (FEATI)
Mulai
tahun 2007, Badan Pengembangan SDM Pertanian melaksanakan Program Pemberdayaan
Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP). Kegiatan ini
dirancang untuk jangka waktu 5 (lima) taahun yaitu dari tahun 2007 sampai 2011.
Badan pengembangan SDM pertanian (BPSDMP) dalam hal ini bertindak sebagai
Executing Agency dan didukung oleh Badan Litbang Pertanian cq. Balai Besar
Pengembangan Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan Pusat data dan
informasi pertanian ( Pusdatin).
Program
ini dirancang untuk mewujudkan sistim penelitian dan penyuluhan pertanian yang
mampu memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi perkembangan ekonomi global.
2.1 TUJUAN
Memberdayakan
petani dan organisasi dalam meningkatkan produktivitas, pendapatan dan
kesejahteraan petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi,
teknologi, modal dan sarana produks, pengembangan agribisnis dan kemitraan
usaha.
2.2 SASARAN
Ø Petani yang
telah tergabung dalam kelompok tani (poktan)
Ø Gabungan
kelompok Tani (gapoktan)
Ø Asosiasi dan
korporasi petani.
2.3 RUANG LINGKUP
Ø Pengembangan
kelembagaan penyuluhan
Ø Pengembangan
kelembagaan petani
Ø Penguatan
ketenagaan penyuluhan
Ø Perbaikan sistem
dan metode penyuluhan
Ø Perbaikan
penyelenggaraan penyuluhan
Ø Penguatan
dukungan teknologi pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani.
Ø Perbaikan
pelayanan teknologi dan informasi pertanian.
2.4 KOMPONEN PROGRAM
Untuk
mencapai tujuan tersebut di atas, kegiatan P3TIP de kelompokan dalam 5 komponen
yaitu:
Komponen
A : Penguatan sistem penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan petani.
a.
Bantuan teknis untuk kegiatan penyuluhan di desa
uang dikelola oleh organisasi petani (Farmers
Managed Extension Activities / FMA);
b.
Penyediaan
dana hibah FMA untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dikelola
petani di 3.230 desa, 71 kabupaten dan 18 provinsi;
c.
Penguatan
organisasi petani khususnya kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
Komponen
B : Penguatan kelembagaan dan kemampuan petugas.
a.
Pengembangan
sumber daya manusia penyuluhan di tingkat kabupaten dan provinsi;
b.
Perbaikan
fasilitas dan pelayanan penyuluhan di balai penyuluhan (baru 598, rehab 284);
c.
Penguatan
manajemen pembelajaran di 9 balai besar diklat dan 6 sekolah tinggi penyuluhan
pertanian (STPP).
Komponen
C (BBP2TP) : Peningkatan Kapasitas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dalam
pengkajian dan diseminasi teknologi petanian.
a.
Penguatan
kelembagaan BBP2TP dan BPTP;
b.
Penguatan
koordinasi dan manajemen bagi BBP2TP dan BPTP.
c.
Penguatan
hubungan keterkaitan dan jaringan kerja yang melembaga antara
penelitian-penyuluhan-pelaku utama/pelaku usaha;
Komponen
D (Pusdatin) : Perbaikan pelayanan informasi dan teknologi untuk petani.
1.
Peningkatan
kapasitas departemen pertanian dalam mengembangkan dan mendukung komunikasi
petani berbasis komputer (e-petani)
termasuk penyediaan muatan informasinya, sesuai kebutuhan petani;
2.
Pengembangan
sistem jaringan informasi dengan aplikasi Information Communacation Technology
(ICT);
3.
Pelatihan
dan sosialisasi e-petani;
4.
Penyediaan
fasilitas perangkat keras (jaringan computer, telepon, dll) untuk mendukung
e-petani;
5.
Dukungan
manajemen bagi pusat data dan informasi pertanian (pusdatin).
Komponen
E (BPSDMP) : Penguatan dan perbaikan dukungan kebijakan dan manajemen pusat.
1.
Sosialisasi
UU No. 16/2006 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
(SP3K) serta review perda dibidang penyuluhan pertanian;
2.
Penyediaan
dukungan pelatihan manajemen;
3.
Penyediaan
konsultan ; dan
4.
Dukungan
manajemen.
LOKASI
P3TIP
PROVINSI
|
KABUPATEN
|
KECAMATAN
|
DESA
|
Sumatera
Utara
|
5
|
72
|
270
|
Sumatera
Barat
|
5
|
59
|
190
|
Jambi
|
2
|
20
|
80
|
Sumatera
Selatan
|
1
|
11
|
40
|
Banten
|
1
|
15
|
40
|
Jawa
Barat
|
8
|
118
|
320
|
Jawa
Tengah
|
4
|
48
|
210
|
DI.
Yogyakarta
|
3
|
41
|
180
|
Jawa
timur
|
4
|
44
|
160
|
Nusa
tenggara barat
|
5
|
59
|
240
|
Nusa
tenggara timur
|
6
|
88
|
240
|
Sulawesi
utara
|
6
|
68
|
300
|
Gorontalo
|
4
|
39
|
160
|
Sulawesi
Tengah
|
1
|
14
|
40
|
Sulawesi
Tenggara
|
5
|
74
|
280
|
Sulawesi
Selatan
|
6
|
71
|
280
|
Kalimantan
Barat
|
2
|
28
|
80
|
Kalimantan
Selatan
|
3
|
15
|
120
|
ORGANISASI
P3TIP
1.
PUSAT
a.
Unit
Pengelola P3TIP pada BPSDMP (CPMU)
b.
Sub
Unit Pengelola P3TIP pada BBP2TIP dan PUSDATIN (Sub CPMU)
2.
PROVINSI
a.
Unit
Pengelola P3TIP pada dinas pertanian/BKP/Bakorluh (PPMU)
b.
Unit
Pelaksana P3TIP pada BPTP (PPIU)
3.
KABUPATEN
a.
Unit
pelaksana P3TIP di BAPPELUH/KIPPK/KIPP/BIPP/DINAS (DPIU)
2.5 KEGIATAN P3TIP TAHUN 2008
Kegiatan
P3TIP tahun 2008 terdapat di :
1.
Badan
pengembangan SDM pertanian
2.
Pusat
data dan informasi pertanian (Pusdatin)
3.
Balai
Besar Pengembangan Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP)
4.
Balai
Pengkajan Teknologi Pertanian (BPTP) di
18 provinsi
5.
Dinas/Badan/Kantor
lingkup pertanian di 18 provinsi
6.
Dinas/Badan/Kantor
lingkup pertanian di 71 kabupaten/kota
Adapun
kegiatan-kegiatan P3TIP adalah sebagai berikut :
1.
Badan
pengembangan SDM pertanian
Dana
yang tersedia sebesar Rp. 30.208.018.000,- untuk membiayai kegiatan-kegiatan
sbb:
a.
Pendidikan
dan pelatihan teknis, antara lain lokakarya nasional
Pengembangan
STTP, workshop pengadaan barang, lokakarya nasional
Pengembangan
organisasi petani, pelatihan singkat di luar negeri, pendidikan pasca sarjana,
pelatihan teknis jangka pendek, pelatihan bagi fasilitator (TOM & TOT).
b.
Penyusunan
pedoman pengembangan organisasi petani, temu teknis penyuluhan nasional,
penyediaan fasilitas perpustakaan dan laboratorium, studi kasus tentang
manajemen agribisnis.
1.
Percetakan
dan penerbitan brosur-brosur dan pedoman tentang P3TIP.
2.
Pengadaan
alat pengelola data.
3.
Kegiatan
monitoring dan evaluasi.
4.
Pengadaan
konsultan,terdiri dari studi kelayakan untuk melengkapi kurikulum pelatihan
agribisnis di BBDA/BDA; persiapan strategi nasional untuk memperbaiki kurikulum
STPP; jasa konsultan untuk pengembangan kurikulum BBDA/BDA dan STTP; survey
Benchmark; individual consultant for civil engineer; individual consultant for
procurement specialist; individual consultant financial;TA for Central
Management; dan TA for district management.
2.
Pusat dan data
informasi pertanian
Dana
yang tersedia sebesar Rp. 10.055.914.000,- untuk membiayai kegiatan-kegiatan
sbb:
a.
Upgrade
koneksi dan perangkat jaringan, upgrade ruang data center;
b.
Pengadaan
computer dan printer untuk BIPP dan BPP;
c.
Pengadaan
konsultan, yang meliputi konsultan perancangan arsitektur sistem informasi
ePetani, konsultan manajemen dan monitoring, konsultan pengelola dan
pengembangan perangkat lunak aplikasi, konsultan untuk pengembangan multimedia.
d.
Koneksi
internet Deptan (layanan IIX/Internet Lokal Indonesia);
e.
Pengembangan/pengadaan
sistem aplikasi I dan sistem aplikasi baru;
f.
Pelatihan
bagi programmer / sistem analis Deptan.
3.
Balai Besar Pengembangan
Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP)
a.
Dana
yang tersedia sebesar Rp. 4.971.446.000 untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
b.
Pengembangan
perpustakaan model,
c.
Pengembangan
informasi, komukasi desimenasi teknologi pertanian,
d.
Peningkatan
kapasitas penelitian dan pengkajian,
e.
Pengkajian
sistim deliveri dan verifikasi teknologi di provinsi dan kabupaten,
f.
Pengembangan
sistim informasi manajemen dalam perencanaan kegiatan desiminasi di BPTP,
g.
Pengadaan
alat pengelola data,
h.
Pengadaan
konsultan.
4.
Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) di 18 provinsi
Dana
yang tersedia di masing-masing BPTP sebesar Rp. 1.200.000.000 untuk membiayai
kegiatan-kegiatan sbb:
a.
Penyuluhan
dan penyebaran informasi
b.
Penyelenggaraan
perpustakaan/kearsipan/dokumentasi
c.
Pengadaan
alat pengelola data
d.
Pengadaan
alat studio dan komunikasi
e.
Pengadaan
kendaraan bermotor roda 2
f.
Pengembangan
sumber daya informasi IPTEK, diseminasi dan Jaringan umpan balik, antara lain:
gelar teknologi, lokakarya penyebaran informasi, lokakarya Action Research
Facility (ARF) dan lokakarya meningkatkan efektivitas hubungan penelitian dan
penyuluhan.
5.
Dinas/badan/kantor
lingkup pertanian di 18 provinsi
Dana
yang tersedia di masing-masing instansi tingkat provinsi lebih kurang Rp.
300.000.000,- untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
a.
Pelatihan
manajemen agribisnis
b.
Penyelenggaraan
kampanye penyuluhan strategis
c.
Penyiapan
proposal PERDA penyuluhan di provinsi
d.
Sosialisasi
dan diseminasi FMA
e.
Perencanaan
tahunan dan monitoring & evaluasi
6.
Dinas/Badan/Kantor
lingkup pertanian di 71 kabupaten/kota
Dana
yang tersedia di masing-masing instansi tingkat kabupaten berkisar antara
Rp.1,5 milyar s.d Rp. 3 milyar untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
a.
Pelatihan-pelatihan
bagi petani
b.
Pembangunan
gedung BPP dan renovasi BPP
c.
Penyediaan
sarana dan prasarana BPP
d.
Penyediaan
dan FMA (FMA grant)
e.
Sosialisasi
dan diseminasi FMA
f.
temu
teknologi antar peneliti dan petani
g.
lokakarya
pengembangan jejaring usaha dan koordinasi petani
h.
perencanaan
tahunan dan monitoring & evaluasi
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1 WAKTU
Pelaksanaan praktikum kali ini di
laksnakan pada hari rabu 24 November 2011.
3.2 TEMPAT
Tempat praktikum yang di pilih
oleh kelompok kami adlah UP-FMA tilote ( unit pengelolah farmers managet
extension activities ) yang beradad di desa tilote kec. Tilango, kab.
Gorontalo.
3.3 HASIL
INTERVIEW
UP-FPMA tilote merupak organisasi
kelompok tani yang berada id desa dengan tujuan merupakan pemberdayaan petani
dalam mengembangkan usah tanninya dalam dunia agribisnis serta menjadi tempat
kegiatan /pembelajaran bagi petani terhadap tekonogi maupun hal – hal yang
berhubugan dengan dunia usaha pertanian. Untuk pendanaan bergai macam kegiatan
yang ada dalam kelompok tani ini semuanya di biayai oleh pihak bank dunia serta
susday petani itu sendiri.
Kegiatan – kegiatan yang di
lakukan dalam organisasi kelompok tani ini yaitu penyuluhan tingkat kelompok di
desa dan berwira usaha.
Untuk
kegiatan berwirausaha ini, kelompok tani telah mengambangkan beberapa usaha
tani mereka yakni terdiri : pembuatan pupuk organic dan eceng gondok, pembuatan
green house ( dengan cara penanaman
holtikulture ), pembuatan pestisisda nabati , dan pembuatan trichocompas.
Usaha – usaha ini telah di
kembangkan 1 tahunterakhir dengan target pemasaranya yaitu pedagang pengumpul,
pasar tradisional. Masyarakat tani darin dalam desa dan luar desa, sehingga
terjalin mitra kerja dengan pihak – pihak tersebut yang membutuhkan ataupun
yang ingin memasarkan kembali usaha – usaha tersebut.
Ada pun kerja sama yang telah
terjalin melalui pengembangan usaha – usaha tani yaitu para petani dengan dinas
petani, dinas kehutanan provinsi dan dinas penyuluhan pertanian kab. Maupun
provinsi, pedagang pengumpul, masyarakat tani dari luar desa.
Sehingga sampai usaha-usha tani
yang di kembangkan oleh kelompok tani masih berjalan dengan lancer dan telah di
memberikan penghasilan tiap bulanya yang mencapai ± 5.000.000/ bulan .
3.4 STRUKTUR
ORGANISASI