welcome to my mini blog . . . . .
matoduwoloooo

Senin, 26 Desember 2011

laporan koperasi dan kemitraan agribisnis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya karena dengan izin dan kuasanya,petunjuk serta hidayahnya, alhamdullilah kami selaku  dapat menyelesaikan tugas laopran ini dengan baik. Ini dapat di selasaikan berkat bantuan dari semua pihak dan instansi terkait yang telah mendukukng proses penyusunan atau pembuatan laporan ini.
Besar harapan kami agar kiranya dapat menambah pengetahuan dari rekan rekan mahasiswa dalam rangka untuk menenuhi berbagai tugas yang di berikan oleh dosen mata kukliah yang bersangkutan. Mata kuliah ini di buat sebagai salah satu penilaian mata kuliah koprasi dan kemitraan agribisnis .
Menyadadi bahwa laporan in masih jauh lebih sempurna, oleh karena itu, kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran yag sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan laporan selanjutnya.




Gorontalao   Desember   2011


Penyusun









BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
              kebijakan umum pembanguan pertanian yang telah di tetapkan dalah tiga pendekatan keterpaduan, yaitu pendekatan system agribisnis, keterpaduan atntara pembanguna pertanian dan perekonomia pedasaan secara berkelanjutan serta, pendekaktan yang memperhatikan keberadaan petani, sumber daya alam, lingkungan serta pertanian wilayah.
              Dengan pendekaktan tersebut, maka pembangunan pertanian tidak hanya di katakan pada peningkatan produksi dan pendapatan petani saja, tapi di perluas mencakup perkembangan keseluruhan sisitem agribisnis yang berwawasan  lingkungan serta di laksanakan secara terpadu.
              Penyuluhan pertanian adalah prosese pembelajaran bagi pelaku utama sesrta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi, pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainya sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas, epsiensi usaha, pendapatan dan kesjahtraan.
              Salah satu metode pengembangan kapasitas pelaku utama di lakukan melalui pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang did kelolah oleh pelaku utama itu sendidri ( farmers managet extension activities / FMA ). Metode ini menitik beratkan pada pengembangan kapasitas menejrial, kepemimpinan dan kewirausahaan pelaku utama dalam penegelolaan kegiatan  pertanian.
              Untuk tempat praktikum kali ini, kelompok tani mengampil sebuah organisasi petani yaitu , UP.FMA tilote yang di bentuk pada bulan November 2007 yang teridiri dari beberapa kelompok tani yaitu sebanyak 5 kelompok tani yang berkedudukan di desa tilote, kec. Tilango, kab. Gorontalao.
              Dalam organisasi ini terdapat beberapa kelompok tani yang memiliki uasaha tani dan bermaksuk untuk mengembangkan ushanya menjadi usaha agribisnis yang lebih produktiv, dinamis yang berdaya saing tinggi. Di samping itu kelompok tani juga memiliki keinginan belajar yang tinggi dan bersedia menyebar luas kan pengetahuan, keterampilan memperolehnya kepada anggota poktan / gapoktan/asosiasi dan masyarakat di sekitrnya dalam rangka pengenimbangan usaha agribisnis di wilayahnya.


1.2  TUJUAN  

              Adapun di adakanya praktikum lapangan kali ini yaitu dalam rangka mengetaui tingkat kemitraan agribisnis yang di kembangkan oleh kelompok tani dengan usaha tani mereka dalam dunia agribisnis.

1.3  MANFAAT

              Dapat memberikan pengetahuan yamg lebih tentang adanya kemitraan ataupun kerja sama yang terjalin antara kelompok tani dan pihak – pihak terkait melalui usaha tani yang di kembangkan .


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi pertanian (P3TIP) Farmer Empowerment trough Agricultural Technology and information (FEATI)
Mulai tahun 2007, Badan Pengembangan SDM Pertanian melaksanakan Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP). Kegiatan ini dirancang untuk jangka waktu 5 (lima) taahun yaitu dari tahun 2007 sampai 2011. Badan pengembangan SDM pertanian (BPSDMP) dalam hal ini bertindak sebagai Executing Agency dan didukung oleh Badan Litbang Pertanian cq. Balai Besar Pengembangan Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan Pusat data dan informasi pertanian ( Pusdatin).
Program ini dirancang untuk mewujudkan sistim penelitian dan penyuluhan pertanian yang mampu memenuhi kebutuhan petani dalam menghadapi perkembangan ekonomi global.
2.1  TUJUAN
Memberdayakan petani dan organisasi dalam meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani melalui peningkatan aksesibilitas terhadap informasi, teknologi, modal dan sarana produks, pengembangan agribisnis dan kemitraan usaha.
2.2  SASARAN
Ø  Petani yang telah tergabung dalam kelompok tani (poktan)
Ø  Gabungan kelompok Tani (gapoktan)
Ø  Asosiasi dan korporasi petani.
2.3  RUANG LINGKUP
Ø  Pengembangan kelembagaan penyuluhan
Ø  Pengembangan kelembagaan petani
Ø  Penguatan ketenagaan penyuluhan
Ø  Perbaikan sistem dan metode penyuluhan
Ø  Perbaikan penyelenggaraan penyuluhan
Ø  Penguatan dukungan teknologi pada usaha tani/agribisnis di tingkat petani.
Ø  Perbaikan pelayanan teknologi dan informasi pertanian.
2.4  KOMPONEN PROGRAM
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, kegiatan P3TIP de kelompokan dalam 5 komponen yaitu:
Komponen A : Penguatan sistem penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan petani.
a.      Bantuan teknis untuk kegiatan penyuluhan di desa uang dikelola oleh organisasi petani (Farmers Managed Extension Activities / FMA);
b.      Penyediaan dana hibah FMA untuk mendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dikelola petani di 3.230 desa, 71 kabupaten dan 18 provinsi;
c.       Penguatan organisasi petani khususnya kelompok tani dan gabungan kelompok tani.
Komponen B : Penguatan kelembagaan dan kemampuan petugas.
a.       Pengembangan sumber daya manusia penyuluhan di tingkat kabupaten dan provinsi;
b.      Perbaikan fasilitas dan pelayanan penyuluhan di balai penyuluhan (baru 598, rehab 284);
c.       Penguatan manajemen pembelajaran di 9 balai besar diklat dan 6 sekolah tinggi penyuluhan pertanian (STPP).
Komponen C (BBP2TP) : Peningkatan Kapasitas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dalam pengkajian dan diseminasi teknologi petanian.
a.       Penguatan kelembagaan BBP2TP  dan BPTP;
b.      Penguatan koordinasi dan manajemen bagi BBP2TP dan BPTP.
c.       Penguatan hubungan keterkaitan dan jaringan kerja yang melembaga antara penelitian-penyuluhan-pelaku utama/pelaku usaha;
Komponen D (Pusdatin) : Perbaikan pelayanan informasi dan teknologi untuk petani.
1.      Peningkatan kapasitas departemen pertanian dalam mengembangkan dan mendukung komunikasi petani berbasis komputer  (e-petani) termasuk penyediaan muatan informasinya, sesuai kebutuhan petani;
2.      Pengembangan sistem jaringan informasi dengan aplikasi Information Communacation Technology (ICT);
3.      Pelatihan dan sosialisasi e-petani;
4.      Penyediaan fasilitas perangkat keras (jaringan computer, telepon, dll) untuk mendukung e-petani;
5.      Dukungan manajemen bagi pusat data dan informasi pertanian (pusdatin).
Komponen E (BPSDMP) : Penguatan dan perbaikan dukungan kebijakan dan manajemen pusat.
1.      Sosialisasi UU No. 16/2006 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (SP3K) serta review perda dibidang penyuluhan pertanian;
2.      Penyediaan dukungan pelatihan manajemen;
3.      Penyediaan konsultan ; dan
4.      Dukungan manajemen.
LOKASI P3TIP

PROVINSI
KABUPATEN
KECAMATAN
DESA
Sumatera Utara
5
72
270
Sumatera Barat
5
59
190
Jambi
2
20
80
Sumatera Selatan
1
11
40
Banten
1
15
40
Jawa Barat
8
118
320
Jawa Tengah
4
48
210
DI. Yogyakarta
3
41
180
Jawa timur
4
44
160
Nusa tenggara barat
5
59
240
Nusa tenggara timur
6
88
240
Sulawesi utara
6
68
300
Gorontalo
4
39
160
Sulawesi Tengah
1
14
40
Sulawesi Tenggara
5
74
280
Sulawesi Selatan
6
71
280
Kalimantan Barat
2
28
80
Kalimantan Selatan
3
15
120
ORGANISASI P3TIP
1.      PUSAT
a.       Unit Pengelola P3TIP pada BPSDMP (CPMU)
b.      Sub Unit Pengelola P3TIP pada BBP2TIP dan PUSDATIN (Sub CPMU)
2.      PROVINSI
a.       Unit Pengelola P3TIP pada dinas pertanian/BKP/Bakorluh (PPMU)
b.      Unit Pelaksana P3TIP pada BPTP (PPIU)
3.      KABUPATEN
a.       Unit pelaksana P3TIP di BAPPELUH/KIPPK/KIPP/BIPP/DINAS (DPIU)
2.5  KEGIATAN P3TIP TAHUN 2008
Kegiatan P3TIP tahun 2008 terdapat di :
1.      Badan pengembangan SDM pertanian
2.      Pusat data dan informasi pertanian (Pusdatin)
3.      Balai Besar Pengembangan Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP)
4.      Balai Pengkajan Teknologi Pertanian (BPTP)  di 18 provinsi
5.      Dinas/Badan/Kantor lingkup pertanian di 18 provinsi
6.      Dinas/Badan/Kantor lingkup pertanian di 71 kabupaten/kota
Adapun kegiatan-kegiatan P3TIP adalah sebagai berikut :
1.      Badan pengembangan SDM pertanian
Dana yang tersedia sebesar Rp. 30.208.018.000,- untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
a.       Pendidikan dan pelatihan teknis, antara lain lokakarya nasional
Pengembangan STTP, workshop pengadaan barang, lokakarya nasional
Pengembangan organisasi petani, pelatihan singkat di luar negeri, pendidikan pasca sarjana, pelatihan teknis jangka pendek, pelatihan bagi fasilitator (TOM & TOT).
b.      Penyusunan pedoman pengembangan organisasi petani, temu teknis penyuluhan nasional, penyediaan fasilitas perpustakaan dan laboratorium, studi kasus tentang manajemen agribisnis.
1.      Percetakan dan penerbitan brosur-brosur dan pedoman tentang P3TIP.
2.      Pengadaan alat pengelola data.
3.      Kegiatan monitoring dan evaluasi.
4.      Pengadaan konsultan,terdiri dari studi kelayakan untuk melengkapi kurikulum pelatihan agribisnis di BBDA/BDA; persiapan strategi nasional untuk memperbaiki kurikulum STPP; jasa konsultan untuk pengembangan kurikulum BBDA/BDA dan STTP; survey Benchmark; individual consultant for civil engineer; individual consultant for procurement specialist; individual consultant financial;TA for Central Management; dan TA for district management.
2.      Pusat dan data informasi pertanian
Dana yang tersedia sebesar Rp. 10.055.914.000,- untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
a.       Upgrade koneksi dan perangkat jaringan, upgrade ruang data center;
b.      Pengadaan computer dan printer untuk BIPP dan BPP;
c.       Pengadaan konsultan, yang meliputi konsultan perancangan arsitektur sistem informasi ePetani, konsultan manajemen dan monitoring, konsultan pengelola dan pengembangan perangkat lunak aplikasi, konsultan untuk pengembangan multimedia.
d.      Koneksi internet Deptan (layanan IIX/Internet Lokal Indonesia);
e.       Pengembangan/pengadaan sistem aplikasi I dan sistem aplikasi baru;
f.       Pelatihan bagi programmer / sistem analis Deptan.
3.      Balai Besar Pengembangan Pengkajian Teknologi Pertanian (BBP2TP)
a.       Dana yang tersedia sebesar Rp. 4.971.446.000 untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
b.      Pengembangan perpustakaan model,
c.       Pengembangan informasi, komukasi desimenasi teknologi pertanian,
d.      Peningkatan kapasitas penelitian dan pengkajian,
e.       Pengkajian sistim deliveri dan verifikasi teknologi di provinsi dan kabupaten,
f.       Pengembangan sistim informasi manajemen dalam perencanaan kegiatan desiminasi di BPTP,
g.      Pengadaan alat pengelola data,
h.      Pengadaan konsultan.
4.      Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di 18 provinsi
Dana yang tersedia di masing-masing BPTP sebesar Rp. 1.200.000.000 untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
a.       Penyuluhan dan penyebaran informasi
b.      Penyelenggaraan perpustakaan/kearsipan/dokumentasi
c.       Pengadaan alat pengelola data
d.      Pengadaan alat studio dan komunikasi
e.       Pengadaan kendaraan bermotor roda 2
f.       Pengembangan sumber daya informasi IPTEK, diseminasi dan Jaringan umpan balik, antara lain: gelar teknologi, lokakarya penyebaran informasi, lokakarya Action Research Facility (ARF) dan lokakarya meningkatkan efektivitas hubungan penelitian dan penyuluhan.
5.      Dinas/badan/kantor lingkup pertanian di 18 provinsi
Dana yang tersedia di masing-masing instansi tingkat provinsi lebih kurang Rp. 300.000.000,- untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
a.       Pelatihan manajemen agribisnis
b.      Penyelenggaraan kampanye penyuluhan strategis
c.       Penyiapan proposal PERDA penyuluhan di provinsi
d.      Sosialisasi dan diseminasi FMA
e.       Perencanaan tahunan dan monitoring & evaluasi
6.      Dinas/Badan/Kantor lingkup pertanian di 71 kabupaten/kota
Dana yang tersedia di masing-masing instansi tingkat kabupaten berkisar antara Rp.1,5 milyar s.d Rp. 3 milyar untuk membiayai kegiatan-kegiatan sbb:
a.       Pelatihan-pelatihan bagi petani
b.      Pembangunan gedung BPP dan renovasi BPP
c.       Penyediaan sarana dan prasarana BPP
d.      Penyediaan dan FMA (FMA grant)
e.       Sosialisasi dan diseminasi FMA
f.       temu teknologi antar peneliti dan petani
g.      lokakarya pengembangan jejaring usaha dan koordinasi petani
h.      perencanaan tahunan dan monitoring & evaluasi 


BAB III
HASIL PRAKTIKUM
3.1 WAKTU
              Pelaksanaan praktikum kali ini di laksnakan pada hari rabu 24 November 2011.
3.2 TEMPAT
              Tempat praktikum yang di pilih oleh kelompok kami adlah UP-FMA tilote ( unit pengelolah farmers managet extension activities ) yang beradad di desa tilote kec. Tilango, kab. Gorontalo.
3.3 HASIL INTERVIEW
              UP-FPMA tilote merupak organisasi kelompok tani yang berada id desa dengan tujuan merupakan pemberdayaan petani dalam mengembangkan usah tanninya dalam dunia agribisnis serta menjadi tempat kegiatan /pembelajaran bagi petani terhadap tekonogi maupun hal – hal yang berhubugan dengan dunia usaha pertanian. Untuk pendanaan bergai macam kegiatan yang ada dalam kelompok tani ini semuanya di biayai oleh pihak bank dunia serta susday petani itu sendiri.
              Kegiatan – kegiatan yang di lakukan dalam organisasi kelompok tani ini yaitu penyuluhan tingkat kelompok di desa dan berwira usaha.
Untuk kegiatan berwirausaha ini, kelompok tani telah mengambangkan beberapa usaha tani mereka yakni terdiri : pembuatan pupuk organic dan eceng gondok, pembuatan green house     ( dengan cara penanaman holtikulture ), pembuatan pestisisda nabati , dan pembuatan trichocompas.
              Usaha – usaha ini telah di kembangkan 1 tahunterakhir dengan target pemasaranya yaitu pedagang pengumpul, pasar tradisional. Masyarakat tani darin dalam desa dan luar desa, sehingga terjalin mitra kerja dengan pihak – pihak tersebut yang membutuhkan ataupun yang ingin memasarkan kembali usaha – usaha tersebut.
              Ada pun kerja sama yang telah terjalin melalui pengembangan usaha – usaha tani yaitu para petani dengan dinas petani, dinas kehutanan provinsi dan dinas penyuluhan pertanian kab. Maupun provinsi, pedagang pengumpul, masyarakat tani dari luar desa.
              Sehingga sampai usaha-usha tani yang di kembangkan oleh kelompok tani masih berjalan dengan lancer dan telah di memberikan penghasilan tiap bulanya yang mencapai ± 5.000.000/ bulan .

3.4 STRUKTUR ORGANISASI








Text Box: UP-FMA TILOTE



Text Box: KETUA
ANTO PUYO



 



Text Box: PENYULUH PENDAMPING
INDRIANI YASIN 
Text Box: PENYULUH SWADAYA 
v LAKI LAKI 
MAHMUD ABAS 
v PEREMPUAN 
ERNI NIODE 
                                                    









Text Box: BENDAHARA
SAMIRA SAHA

Text Box: SEKRETARIS
ROMAN TUBALI