welcome to my mini blog . . . . .
matoduwoloooo

Selasa, 04 September 2012

Uang (dalam teori ekonomi Makro)


1.     Sebutkan fungsi uang yang saudara ketahui !
Jawab :
*      Uang sebagai satuan nilai
Uang sebagai satuan nilai yang maksudnya sebagai satuan moneter yang berfungsi sebagai satuan terhadap mana nilai dari barang dan jasa diukur dan dinyatakan.
*      Uang sebagai alat tukar
Uang dapat digunakan sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang dapat berfungsi dengan baik diperlukan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
*      uang sebagai gudang nilai
fungsi ketiga dari uang ini adalah yang sebagian besar yang berasal dari fungsi alat tukar ,ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai gudang nilai yang mempunyai maksud sebagai alat tukar baik sepanjang waktu maupun sewaktu-waktu.
2.    Apakah  motif seseorang dalam memegang uang ?
Jawab :
Keynes dalam teori Preferensi Likuidasi menjelaskan bahwa motif masyarakat dalam memegang uang ada 3 macam . Formulasi dari ketiga motif tersebut adalah motif transaksi , motif berjaga-jaga , dan motif spekulasi .
a)     Motif Transaksi
Pada pendekatan klasik , diasumsikan bahwa tujuan setiap orang memegang uang adalah sebagai alat tukar . Keynes menekankan komponen prmintaan uang ditentukan oleh tingkat transaksi setiap orang . Oleh karena itu , semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka permintaan orang tersebut terhadap barang atau jasa semakin tinggi pula . Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.
b)     Motif Berjaga-jaga
Uang digunakan sebagai alat untuk menghadapi ketidakpastian akan kebutuhan di masa mendatang.Keynes percaya bahwa jumlah uang yang dijadikan alat untuk berjaga-jaga ditentukan oleh banyaknya transaksi yang diekspektasikan di masa mendatang . Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Secara aggregate semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.
c)      Motif Spekulatif
Keynes juga sependapat bahwa uang merupakan alat ukur kekayaan . Sehingga salah satu alasan seseorang memegang uang adalah untuk alasan spekulatif .
d)     Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya
3.    Jelaskan perbedaan pendapat Klasik dan Keyness tentang teori uang !
Jawab :
1.        Pandangan Ahli Ekonomi Klasik
Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila produsen menaikkan produksi atau menciptakan jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-barang itu. Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik akan ditekankan kepada hal-hal yang dikritik oleh Keynes. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
Ø  Peranan sistem pasar bebas
Adam Smith, dalam bukunya The Wealth of Nations, telah mengemukakan pendapat yang mendukung agar kegiatan perekonomian diatur oleh sistem pasar bebas.
Ø  Hukum Say, fleksibilitas upah dan kesempatan kerja penuh
Ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai dalam perekonomian.
Ø  Faktor-faktor produksi menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan produksi nasional
Perekonomian tidak menghadapi masalah permintaan yang berarti segala barang yang diproduksikan akan dapat dijual, tingkat produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan.
Ø  Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga
Ahli ekonomi Klasik menunjukkan bahwa peranan uang dalam perekonomian adalah netral yaitu perubahannya tidak akan mempengaruhi produksi nasional. Tingkat produksi hanya ditentukan oleh faktor riil yaitu faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Perubahan penawaran uang hanya akan mempengaruhi harga
Ø  Peranan pemerintah dalam perekonomian
Ahli ekonomi klasik tidak menyetujui campur tangan pemerintah yang aktif untuk mengatur kegiatan perekonomian. Dalam masa pengangguran maupun inflasi ahli ekonomi Klasik berpendapat agar pemerintah bersifat pasif yaitu tidak perlu berusaha mengatasinya.
2.      Pandangan Keynes
Teori makro ekonomi berkembang setelah J.M. Keynes menunjukkan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh. Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Keadaan ini menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi dan penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.
Perbedaan pandangan Keynes dan Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yaitu:
ü  Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam perekonomian
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya tabungan dan investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga. Artinya semakin besar tingkat pendapatan rumah tangga semakin besar pula tabungan dan sebaliknya.
ü  Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha.
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa dengan asumsi ceteris paribus, penurunan tingkat upah tidak akan mempengaruhi biaya produksi marjinal (biaya untuk memproduksi tambahan produk baru). Akan tetapi menurut Keynes, penurunan tingkat upah akan menurunkan daya beli masyarakat. Turunnya daya beli masyarakat akan menurunkan tingkat pengeluaran dan berakibat pada turunnya tingkat harga barang dan jasa. Turunnya tingkat permintaan terhadap barang dan jasa akibat lemahnya daya beli masyarakat akan berakibat pada penurunan kapasitas produksi yang artinya pengurangan jumlah tenaga kerja. Dengan demikian penurunan tingkat upah tidak dapat menciptakan penggunaan tenaga kerja penuh (Full Employment).
ü  Karena perbedaan pendapat antara Keynes dengan para ahli ekonomi klasik di atas, Keynes juga mempunyai pandangan tersendiri terhadap faktor yang menjadi penentu tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Menurut Keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk membayar barang-barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
4.   Apakah yang dimaksud dengan penawaran uang atau jumlah uang beredar ?
Jawab :
Pada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).
Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic.
Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengantanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh. Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara langsung berfungsi sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan sebagainya.
5.    Jelaskan faktor apa sajakah yang mempengaruhi jumlah uang beredar  !
Jawab :
Di dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar ditentukan oleh kebijakan dari Bank sentral untuk menambah atau mengurangi jumlah uang melalui kebijakan moneter. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah:
*      Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan moneter (meliputi: politik diskonto, politik pasar terbuka, politik cash ratio, politik kredit selektif) dalam mencetak dan mengedarkan uang kartal.
*      Kebijakan pemerintah melalui menteri keuangan untuk menambah peredaran uang dengan cara mencetak uang logam dan uang Kertas yang nominalnya kecil.
*      Bank umum dapat menciptakan uang giral melalui pembelian saham dan surat berharga.
*      Tingkat pendapatan masyarakat
*      Harga barang
*      Kebijakan kredit dari pemerintah
6.   Sebutkan 2 Cara Yang Dapat Digunakan Untuk Mengurangi Jumlah Uang Beredar !
Jawab :
Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja yang tersedia.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement“, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy). Metode utama Federal Reserve untuk mengurangi jumlah uang beredar adalah menjual surat berharga, lebih sederhananya, mereka menjual obligasi pemerintah. Hal ini sering disebut sebagai kebijakan moneter kontraktif.
Saat daya beli masyarakat menjadi rendah, sehingga perekonomian menjadi lesu. Pada saat deflasi, harga-harga terus turun. Hal ini akan melemahkan gairah untuk berusaha dan mengurangi investasi. Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan deflasi antara lain sebagai berikut.
a. Kebijakan Penetapan Cadangan Kas (Cash Reserve Ratio Policy). pemerintah melalui Bank Indonesia mengambil kebijakan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan menetapkan cadangan uang kas pada bank- bank umum. Melalui penetapan ini, maka jumlah uang yang dapat diedarkan oleh bank-bank umum pada nasabah menjadi sedikit karena dijadikan cadangan kas. Dengan sedikitnya uang yang beredar maka inflasi dapat ditekan.
b. Kebijakan Diskonto (Discount Policy). Untuk menekan inflasi, pemerintah melalui Bank Indonesia menaikkan suku bunga. Suku bunga yang tinggi akan mendorong masyarakat untuk menabung. Dengan banyaknya masyarakat yang menabung maka jumlah uang beredar semakin berkurang. Kebijakan menurunkan suku bunga ini bertujuan untuk menurunkan harga-harga. Begitu pub sebaliknya untuk mengatasi deflasi. Pemerintah akan menurunkan suku bunga. Suku bunga yang rendah menyebabkan masyarakat enggan untuk menabung. Dengan semakin sedikitnya masyarakat yang menabung maka jumlah uang yang beredar semakin banyak. Kebijakan menurunkan suku bunga ini bertujuan untuk menaikkan harga-harga dalam rangka menggairahkan kegiatan perekonomian.
c. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy). Pada kebijakan pasar terbuka, pemerintah dapat mengurangi atau menambah uang yang beredar dengan cara menjual atau membeli surat berharga kepada masyarakat. Surat berharga ini biasanya memberi keuntungan yang lebih tinggi daripada tingkat bunga bank. Jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar, maka pemerintah menjual surat berharga. Masyarakat diharapkan akan membeli surat berharga, sehingga mengurangi uang beredar. Begitu pula sebaliknya. Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah membeli surat berharga.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar