DATA HARGA JUAL KOMODITAS HORTIKULTURA (
CAISIM )
JANUARI – DESEMBER 2012
DESA TILOTE,KEC.TILANGO,KAB.GORONTALO
Nama petani
|
Luas lahan
( ha )
|
Bulan
( Rp ) / Bedeng
|
|||||||||||
Jan
|
Feb
|
Mar
|
April
|
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agustus
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
||
Yunus
kasim
|
0,75
|
400.000
|
700.000
|
125.000
|
350.000
|
||||||||
Anton
puyo
|
0,25
|
150.000
|
600.000
|
100.000
|
200.000
|
2.500.000
|
100.000
|
750.000
|
2.250.000
|
1.800.000
|
1.250.000.
|
||
Hamsa
saha
|
0,25
|
175.000
|
50.000
|
-
|
-
|
||||||||
Mustapa
noho
|
0,50
|
250.000
|
150.000
|
75.000
|
200.000
|
3.000.000
|
2.000.000
|
2.500.000
|
5.100.000
|
2.300.000
|
4.000.000
|
||
Latif
noho
|
0,30
|
175.000
|
150.000
|
200.000
|
250.000
|
(Sumber :
Data Primer / Wawancara Langsung, 24/03/2012- 16/10/2012)
KETERANGAN
:
Ø Harga yang tertera di atas tersebut merupakan
harga jual tiap bedeng
Ø Berikut data jumlah bedengan yang digarap tiap
petani :
a)
Yunus Kasim :
Ø Januari : 3 bedeng
Ø Februari : 3 bedeng
Ø Maret : 8 bedeng
Ø April :11 bedeng
b)
Anton Puyo:
Ø Januari :2 bedeng Mei : 10 bedeng September
: 6 bedeng
Ø Februari : 4 bedeng Juni : 4 bedeng Oktober
: 5 bedeng
Ø Maret : 2 bedeng Juli : 3 bedeng
Ø April : 4 bedeng Agustus : 6 bedeng
c)
Hamsa Saha:
Ø Januari :6 bedeng
Ø Februari : 6 bedeng
Ø Maret : -
Ø April : -
d)
Mustapa Noho:
Ø Januari : 15 bedeng Mei : 15 bedeng September
: 10 bedeng
Ø Februari : 13 bedeng juni : 10 bedeng oktober
: 15 bedeng
Ø Maret : 10 bedeng Juli : 10 bedeng
Ø April : 10 bedeng Agustus : 10 bedeng
e)
Latif Noho:
Ø Januari : 7 bedeng
Ø Februari : 6 bedeng
Ø Maret : 11 bedeng
Ø April : 7 bedeng
KENDALA
YANG SERING DIHADAPI OLEH PARA PETANI :
Ø Musim hujan yang tidak menentu mengakibatkan
produksi komoditas sayur caisim selalu mengalami fluktuasi
Ø Banyaknya hama yang sering menyerang tanaman
Ø Banyaknya petani yang membudidayakan tanaman
sayur caisim ( menanam serentak ) sehingga harga jual petani rendah
Ø Pemasaran yang hanya terpusat pada satu pasar
yaitu pasar tradisional
Ø Pedagang pengumpul yang sering menetapkan
harga yang tidak sesuai dengan harga jual petani
Ø Para petani yang ada di Desa ini,masih
merupakan penggarap lahan milik orang lain
Ø Masih menggunakan sistim bagi hasil antara
petani dan pemilik lahan
SALURAN
PEMASARAN
Saluran pemasaran yang terbentuk dalam penjualan
komoditas Hortikultura ( Caisim ) yaitu :
Produsen
(
Petani )= Rp 400.000
|
Pasar
Tradisional= Rp
600.000
|
Konsumen
|
Tengkulak / Pemasok= Rp
900.000
|
KETERANGAN :
Ø Berikut keuntungan yang didapat oleh
masing-masing pelaku adalah :
Dengan pengeluaran biaya-biaya dalam budidaya
komoditas hortikultura oleh petani yaitu :
a. Bibit 1 bungkus : Rp 20.000
b. Biaya pengolahan : RP 100.000
c. Obat-obatan : Rp 45.000
d. Biaya Tenaga Kerja : 2 orang @ RP 50.000 = Rp
100.000
e.
Total
keseluruhan pengeluaran : RP 285.000
Ø Keuntungan Petani : Rp 400.000 – Rp 285.000 =
Rp 115.000
Ø Keuntungan Pemasok : Rp 600.000 – Rp 400.000 =
Rp 200.000
Ø Keuntungan Pedagang Pasar Tradisional : Rp
900.000 – Rp 600.000 = Rp 300.000
Ø Untuk sistim bagi hasil yang dilakukan oleh
Petani yang membudidayakan komoditas Hortikultura yaitu dibagi dengan biaya pengeluaran
termasuk biaya untuk pemilik lahan dan petani penggarap itu sendiri,dengan
rincian sebagai berikut : biaya pengolahan,biaya obat-obatan dan pupuk,biaya
Tenaga Kerja (TK), biaya untuk pembayaran pada pemilik lahan,serta untuk petani
penggarap itu sendiri.
Ø Misalnya : Yunus Kasim, penjualan untuk bulan
Januari : @RP 400.000 x 3 bedeng : Rp 1.200.000 / 5 = Rp 240.000
Ø Jadi untuk
biaya yang didapat dalam sistim bagi hasil masing-masing mendapatkan Rp
240.000/panen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar