welcome to my mini blog . . . . .
matoduwoloooo

Selasa, 10 Januari 2012

laporan praktikum hama pada tanaman cabe


Laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CABE
DI DESA HULAWA
Di susun
Oleh :



KELOMPOK III
AGRIBISNIS B
KARMILA SAHA
AKSA PAUNE
FAHRIANI
FITRIAN EVA TAMALA
PUTRI AYU NINGTIAS
SARINTAN HADALI
MAYANTRI HUNOWU
MUJIATI
NURHAYATI LUMBATO
AGUS SALIM BAGA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan izin dan kuasa-Nyalah kami kelompok   dapat menyusun laporan mata kuliah penganggu tanaman. Adapun komoditi yang kami teliti tentang TANAMAN CABAI  Seperti yang kita ketahui bersama bahwa  cabai (Capsicum annum) Merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Di Indonesia cabai  banyak dibudidayakan terutama di dataran rendah. Cabai juga merupakan jenis tanaman hortikultura  yang dijadikan kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia, namun bila dilihat dari  hasilnya masih belum memuaskan. Hal ini disebabkan oleh  berbagai faktor, diantaranya adalah teknik budidaya, kondisi lingkungan serta gangguan hama dan penyakit.
Demikian pula para petani tanaman cabai yang mengalami berbagai permasalahan, mulai dari teknik budidaya hingga penanganan terhadap  hama dan penyakit, sudah semestinya agar melakukan konsultasi terhadap seorang expert guna mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan tersebut agar dapat menuai  hasil panen yang memuaskan.
Kami sebagai penulis tentunya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Gorontalo,   Desember 2011
PENYUSUN



KELOMPOK III





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
1.2  Tujuan
1.3  Manfaat
BAB II  METODOLOGI
            2.1 Waktu dan Tempat
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Langkah-langkah pelaksanaan
BAB III  HASIL PEGAMATAN
3.1 Hama
3.2 Gejala Serangan
3.3 Penyakit
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DOKUMENTASI




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Telah disadari bahwa serangan hama peganggu tanaman, merupakan salah satu faktor pembatas dalam upaya peningkatan produksi pertanian, termasuk tanaman holtikultura (cabai). Oleh karena itu peran perlindungan tanaman sangat penting dalam pengamanan produksi, khususnya dalam menekan kehilangan hasil atau kerugian ekonomi petani akibat serangan hama penganggu tanaman.
Untuk bisa mnegetahui secara spesifik mengenai hama penganggu tanaman  yang menyerang pada tanaman yang menyerang khusunya tanaman cabe beserta penyakitnya. Kali ini mahasiswa agribisnis mengadakan praktikum lapangan pada tanaman cabe, dengan koordinasi oleh dosen-dosen pembimbing, untuk lebih mengenal dan dapat mengidentifikasi hama dan penyakjit apa yang terdapat pada tanaman cabai ini.
Dalam laporan ini, akan dipaparkan cara kerja dan hasil pengamatan yang didapat oleh kelompok kerja dan hasil pengamatan yang di dapat oleh kelompok kami mengenai hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai.
1.2  Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mngenal klasifikasi serangga dan mengidentifikasi serangga baik yang bersifat hama dan serangga  yang bersifat sebagai predator dan parasitoid
1.3  Manfaat
-          Dapat mengetahui dan lebih mengenal identifikasi jenis serangga yang bersifat hama maupun serangga yang bersifat predator serta parasitoid
-          Dapat memberikan pemahaman terhadap mahasiswa mengenai hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai







BAB II
METODOLOGI
2.1 Cara Kerja
Untuk pelaksanaan kegiatan praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu 17 Desember 2011 yang berlokasi di Desa Hulawa Kec. Telaga Kab. Gorontalo.
2.2  Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang disediakan dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu
1.         Jaring
2.         Botol berisi zat pembunuh
3.         Tissue
4.         Amplop
5.         Kantung plastik
6.         Toples/botol selei
7.         Buku identifikasi
8.         Alat tulis menulis
9.         Alcohol
2.3 Langkah-langkah pelaksanaan
v  PENGUMPULAN SERANGGA
a.       Siapkan alat dan bahan
b.      Lakukan pengumpulan serangga yang ada pada tanaman dengan menggunakan jaring
c.       Pengumpulan dilakukan dengan metode penyisiran
d.      Serangga yang tertangkap dimasukkan kedalam botol pembunuh atau disuntik dengan alkohol
e.       Lakukan iidentifikasi dilaboratorium dan buat laporan
f.       Buat koleksi

v  PENGAMATAN GEJALA SERANGAN HAMA PADA TANAMAN
a.       Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b.      Lakukan pengamatan pada tanaman terutama untuk tanaman yang di duga terserang hama
c.       Buatlah laporan hasil pengamatan
v  PENGAMATAN GEJALA SERANGAN PENYAKIT PADA TANAMAN
a.       Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b.      Lakukan pengamatan pada tanaman terutama untuk tanaman yang diduga terserang penyakit
c.       Buatlah laporan hasil pengamatan






BAB III
HASIL PENGAMATAN
Dalam kegiatan praktikum kali ini, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan identifikasi hama dan penyakit pada tanaman yang telah di instruksikan untuk di amati. Kelompok kami mendapat giliran mengamati hama dan penyakit pada tanaman cabai.
Berikut ini hasil pengamatan yang di dapat di lapangan yaitu:
3.1 Hama
                        a. Lokasi pengamatan : Desa Hulawa Kec. Telaga Kab. Gorontalo
b.  Jenis tanaman         : cabai
c. Jenis serangga         
1. Hama                       : Ulat buah, dan belalang
2. Predator                  : Burung, dan koksi
3. Parasitoid                : Tawon, ngengat, dan capung
3.2 Gejala serangan
a. Jenis tanaman          :  Cabe
b. Gejala serangan hama
1. Ulat buah                    
Ulat Buah Cabai (Helicoverpa spp) HSN ini dulunya dikenal dengan nama Ulat Buah Heliothis spp.  Ulat buah cabai ini biasanya akan menyerang cabai mulai cabai masih berwarna hijau hingga pada saat cabai masak.  Ulat menyerang cabai dengan cara mengebor dan masuk ke dalam buah cabai.  Akibat serangan ulat ini cabai menjadi rusak sehingga tidak bisa dijual ke pasar.  Ulat buah menyerang tanaman cabai yang masih muda dan menyebabkan buah berlubang dan busuk karena infeksi. Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida, seperti Supracide 40 EC, Curacron 500 EC, Buldok 25 EC. Untuk mencegah serangan yang lebih besar, maka buah yang terserang harus dipetik dan dimusnahkan dengan cara dibakar agar tidak menulari buah yang sehat.
2.  Belalang
1.  Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang
2. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja
3.3 Penyakit
a.  jenis tanaman     : Cabai
b  Gejala Penyakit berupa jamur
1.    Antracnose
Penyakit Antracnose dikenal juga dengan istilah “pathek” adalah penyakit yang hingga saat ini masih menjadi momok bagi petani cabai. Buah yang menunggu panen dalam beberapa waktu berubah menjadi busuk oleh penyakit ini. Gejala awal dari serangan penyakit ini adalah bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair, buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk. Ledakan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan. Penyebab penyakit ini adalah jamur carnifora capsici.
Pengendalian membersikan tanaman yang terserang agar tidak menyebar, saat pemilihan benih harus kita lakukan secara selektif, menanam benih cabai yang memiliki ketahanan terhadap penyakit pathek. Secara kimia, disemprot dengan fungisida sistemik berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, atau yang berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP.
2.    Bercak Daun Cercospora
Penyebab (patogen) dan gajala penyakit Penyakit bercak daun pada cabai disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Gejala pada daun berupa bercak sirkuler dengan bagian tengah berwarna abu-abu, dan bagian luarnya
berwarna coklat tua. Pada kelembaban tinggi, bercak cepat melebar, kemudian mengering dan pecah dan akhirnya gugur. Daun yang terinfeksi berat berubah warna menjadi kuning dan gugur ke tanah. Jamur dapat bertahan lama dari musi ke musim pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi atau dapat terbawa biji. Serangan yang parah umumnya pada tanaman yang memasuki  fase pembungaan.

Penyebaran
penyakit melalui spora yang ditiup angin, percikan air hujan, air siraman, dan alat pertanian pekerja kebun. Perkembangan penyakit sangat cepat apabila kondisi lingkungan sangat kondusif



BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
     Dari hasil pengamatan yang kami lakukan dilapangan terhadap tanaman cabai, terdapat beberapa hama dan penyakit yang meyerang tanaman cabai, yang kami tinjau adalah hama (ulat buah, dan belalang), predator (burung, dan koksi), parasitoid (tawon, ngengat, capung). Adapun lebih banyak kami jumpai pada tanaman  cabai di desa hulawa ini buahnya banyak membusuk padahal jika dilihat buah dari tanaman cabai ini sendiri sudah bisa dipanen, banyak buah yang rontok dari batangnya berwarna coklat kehitaman dan jika di lihat di dalam buah cabai terdapat ulat.
 Hal ini jika dikaitkan secara ilmiah,  maka tanaman cabai ini diserang oleh ulat buah dan terkena juga Adapun  jenis-jenis  penyakit  yang  banyak  menyerang  cabai  antara  lain  antraks  atau  patek  yang  disebabkan  oleh  cendawan  Colletotricum  capsici  dan  Colletotricum  piperatum,  bercak  daun  (Cercospora  capsici) , Gejala serangan  antraks  atau  patek  ialah  bercak - bercak  pada  buah,  buah  kehitaman dan   membusuk,  kemudian  rontok. Daun tanaman cabai ini pula ukurannya kecil dan ada bercak noda dan kekuningan  dan banyak yang tumbuh kerdil pula hal ini juga merupakan penyakit yang dinamakan Bercak Daun Cercospora Penyebab (patogen) dan gajala penyakit Penyakit bercak daun pada cabai disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Gejala pada daun berupa bercak sirkuler dengan bagian tengah berwarna abu-abu, dan bagian luarnya berwarna coklat tua. Pada kelembaban tinggi, bercak cepat melebar, kemudian mengering dan pecah dan akhirnya gugur. Daun yang terinfeksi berat berubah warna menjadi kuning dan gugur ke tanah.
4.2 Saran
Diharapkan melalui kegiatan praktikum kali ini, mahasiswa dapat memahami dan mengetahui  serta mampu menjelaskan hasil pengamatan yang didapatkan dari lapangan mengenai penyerangan hama dan penyakit pada tanaman,  khususnya pada tanaman cabai







Tidak ada komentar:

Posting Komentar