Laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CABE
DI DESA HULAWA
Di susun
Oleh :
KELOMPOK III
AGRIBISNIS B
KARMILA SAHA
AKSA PAUNE
FAHRIANI
FITRIAN EVA TAMALA
PUTRI AYU NINGTIAS
SARINTAN HADALI
MAYANTRI HUNOWU
MUJIATI
NURHAYATI LUMBATO
AGUS SALIM BAGA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan izin dan kuasa-Nyalah kami kelompok dapat menyusun laporan mata kuliah penganggu
tanaman. Adapun komoditi yang kami teliti tentang TANAMAN CABAI Seperti yang kita ketahui bersama bahwa cabai (Capsicum annum) Merupakan komoditas
sayuran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Di Indonesia cabai banyak dibudidayakan terutama di dataran
rendah. Cabai juga merupakan jenis tanaman hortikultura yang dijadikan kebutuhan pokok bagi masyarakat
Indonesia, namun bila dilihat dari hasilnya
masih belum memuaskan. Hal ini disebabkan oleh
berbagai faktor, diantaranya adalah teknik budidaya, kondisi lingkungan
serta gangguan hama dan penyakit.
Demikian pula para petani tanaman cabai yang mengalami berbagai
permasalahan, mulai dari teknik budidaya hingga penanganan terhadap hama dan penyakit, sudah semestinya agar
melakukan konsultasi terhadap seorang expert guna mendapatkan solusi terbaik
dari permasalahan tersebut agar dapat menuai hasil panen yang memuaskan.
Kami sebagai penulis tentunya
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan
untuk kesempurnaan laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Gorontalo, Desember 2011
PENYUSUN
KELOMPOK III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB
II METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Langkah-langkah
pelaksanaan
BAB
III HASIL PEGAMATAN
3.1 Hama
3.2 Gejala Serangan
3.3 Penyakit
BAB
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Telah disadari bahwa serangan hama peganggu tanaman,
merupakan salah satu faktor pembatas dalam upaya peningkatan produksi
pertanian, termasuk tanaman holtikultura (cabai). Oleh karena itu peran
perlindungan tanaman sangat penting dalam pengamanan produksi, khususnya dalam
menekan kehilangan hasil atau kerugian ekonomi petani akibat serangan hama
penganggu tanaman.
Untuk bisa mnegetahui secara spesifik mengenai hama
penganggu tanaman yang menyerang pada
tanaman yang menyerang khusunya tanaman cabe beserta penyakitnya. Kali ini
mahasiswa agribisnis mengadakan praktikum lapangan pada tanaman cabe, dengan
koordinasi oleh dosen-dosen pembimbing, untuk lebih mengenal dan dapat
mengidentifikasi hama dan penyakjit apa yang terdapat pada tanaman cabai ini.
Dalam laporan ini, akan dipaparkan cara kerja dan hasil
pengamatan yang didapat oleh kelompok kerja dan hasil pengamatan yang di dapat
oleh kelompok kami mengenai hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman cabai.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mngenal
klasifikasi serangga dan mengidentifikasi serangga baik yang bersifat hama dan
serangga yang bersifat sebagai predator
dan parasitoid
1.3 Manfaat
-
Dapat
mengetahui dan lebih mengenal identifikasi jenis serangga yang bersifat hama
maupun serangga yang bersifat predator serta parasitoid
-
Dapat
memberikan pemahaman terhadap mahasiswa mengenai hama dan penyakit yang
terdapat pada tanaman cabai
BAB II
METODOLOGI
2.1
Cara Kerja
Untuk pelaksanaan
kegiatan praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu 17 Desember 2011 yang
berlokasi di Desa Hulawa Kec. Telaga Kab.
Gorontalo.
2.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan
bahan yang disediakan dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu
1.
Jaring
2.
Botol
berisi zat pembunuh
3.
Tissue
4.
Amplop
5.
Kantung
plastik
6.
Toples/botol
selei
7.
Buku
identifikasi
8.
Alat
tulis menulis
9.
Alcohol
2.3
Langkah-langkah pelaksanaan
v
PENGUMPULAN
SERANGGA
a.
Siapkan
alat dan bahan
b.
Lakukan
pengumpulan serangga yang ada pada tanaman dengan menggunakan jaring
c.
Pengumpulan
dilakukan dengan metode penyisiran
d.
Serangga
yang tertangkap dimasukkan kedalam botol pembunuh atau disuntik dengan alkohol
e.
Lakukan
iidentifikasi dilaboratorium dan buat laporan
f.
Buat
koleksi
v
PENGAMATAN
GEJALA SERANGAN HAMA PADA TANAMAN
a.
Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan
b.
Lakukan
pengamatan pada tanaman terutama untuk tanaman yang di duga terserang hama
c.
Buatlah
laporan hasil pengamatan
v
PENGAMATAN
GEJALA SERANGAN PENYAKIT PADA TANAMAN
a.
Siapkan
alat dan bahan yang diperlukan
b.
Lakukan
pengamatan pada tanaman terutama untuk tanaman yang diduga terserang penyakit
c.
Buatlah
laporan hasil pengamatan
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Dalam kegiatan
praktikum kali ini, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan
identifikasi hama dan penyakit pada tanaman yang telah di instruksikan untuk di
amati. Kelompok kami mendapat giliran mengamati hama dan penyakit pada tanaman
cabai.
Berikut ini hasil pengamatan yang di dapat di lapangan
yaitu:
3.1
Hama
a. Lokasi pengamatan :
Desa Hulawa Kec. Telaga Kab. Gorontalo
b. Jenis tanaman :
cabai
c. Jenis serangga
1. Hama :
Ulat buah, dan belalang
2. Predator : Burung, dan koksi
3. Parasitoid : Tawon, ngengat, dan capung
3.2
Gejala serangan
a. Jenis tanaman :
Cabe
b. Gejala serangan
hama
1. Ulat buah
Ulat Buah Cabai (Helicoverpa spp) HSN ini dulunya dikenal
dengan nama Ulat Buah Heliothis spp. Ulat buah cabai ini
biasanya akan menyerang cabai mulai cabai masih berwarna hijau hingga pada saat
cabai masak. Ulat menyerang cabai dengan cara mengebor dan masuk ke dalam
buah cabai. Akibat serangan ulat ini cabai menjadi rusak sehingga tidak
bisa dijual ke pasar. Ulat buah menyerang tanaman cabai yang
masih muda dan menyebabkan buah berlubang dan busuk karena infeksi.
Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida, seperti
Supracide 40 EC, Curacron 500 EC, Buldok 25 EC. Untuk mencegah serangan yang
lebih besar, maka buah yang terserang harus dipetik dan dimusnahkan dengan cara
dibakar agar tidak menulari buah yang sehat.
2. Belalang
1. Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang
2. Daun yang dimakan oleh ulat
hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja
3.3 Penyakit
a. jenis
tanaman : Cabai
b Gejala
Penyakit berupa jamur
1. Antracnose
Penyakit Antracnose dikenal juga dengan istilah “pathek” adalah penyakit
yang hingga saat ini masih menjadi momok bagi petani cabai. Buah yang menunggu
panen dalam beberapa waktu berubah menjadi busuk oleh penyakit ini. Gejala awal
dari serangan penyakit ini adalah bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam
dan berair, buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk. Ledakan
penyakit ini sangat cepat pada musim hujan. Penyebab penyakit ini adalah jamur
carnifora capsici.
Pengendalian membersikan tanaman yang terserang agar tidak menyebar,
saat pemilihan benih harus kita lakukan secara selektif, menanam benih cabai
yang memiliki ketahanan terhadap penyakit pathek. Secara kimia, disemprot
dengan fungisida sistemik berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida
kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, atau yang
berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP.
2.
Bercak
Daun Cercospora
Penyebab (patogen)
dan gajala penyakit Penyakit bercak daun pada cabai disebabkan oleh jamur Cercospora
capsici. Gejala pada daun berupa bercak sirkuler dengan bagian tengah berwarna
abu-abu, dan bagian luarnya
berwarna coklat tua. Pada kelembaban tinggi, bercak cepat
melebar, kemudian mengering dan pecah dan akhirnya gugur. Daun yang terinfeksi
berat berubah warna menjadi kuning dan gugur ke tanah. Jamur dapat bertahan
lama dari musi ke musim pada sisa-sisa tanaman yang terinfeksi atau dapat
terbawa biji. Serangan yang parah umumnya pada tanaman yang memasuki fase pembungaan.
Penyebaran
penyakit melalui
spora yang ditiup angin, percikan air hujan, air siraman, dan alat pertanian pekerja
kebun. Perkembangan penyakit sangat cepat apabila kondisi lingkungan sangat
kondusif
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang kami
lakukan dilapangan terhadap tanaman cabai, terdapat beberapa hama dan penyakit
yang meyerang tanaman cabai, yang kami tinjau adalah hama (ulat buah, dan
belalang), predator (burung, dan koksi), parasitoid (tawon, ngengat, capung).
Adapun lebih banyak kami jumpai pada tanaman
cabai di desa hulawa ini buahnya banyak membusuk padahal jika dilihat
buah dari tanaman cabai ini sendiri sudah bisa dipanen, banyak buah yang rontok
dari batangnya berwarna coklat kehitaman dan jika di lihat di dalam buah cabai
terdapat ulat.
Hal ini jika
dikaitkan secara ilmiah, maka tanaman
cabai ini diserang oleh ulat buah dan terkena juga Adapun
jenis-jenis penyakit yang banyak menyerang
cabai antara lain antraks atau patek
yang disebabkan oleh cendawan Colletotricum
capsici dan Colletotricum piperatum, bercak
daun (Cercospora capsici) , Gejala serangan
antraks atau patek ialah bercak - bercak
pada buah, buah kehitaman dan membusuk,
kemudian rontok. Daun tanaman cabai ini pula ukurannya kecil
dan ada bercak noda dan kekuningan dan
banyak yang tumbuh kerdil pula hal ini juga merupakan penyakit yang dinamakan Bercak Daun Cercospora Penyebab (patogen) dan gajala
penyakit Penyakit bercak daun pada cabai disebabkan oleh jamur Cercospora
capsici. Gejala pada daun berupa bercak sirkuler dengan bagian tengah berwarna
abu-abu, dan bagian luarnya berwarna coklat tua. Pada kelembaban tinggi, bercak
cepat melebar, kemudian mengering dan pecah dan akhirnya gugur. Daun yang
terinfeksi berat berubah warna menjadi kuning dan gugur ke tanah.
4.2 Saran
Diharapkan melalui kegiatan praktikum kali ini, mahasiswa
dapat memahami dan mengetahui serta
mampu menjelaskan hasil pengamatan yang didapatkan dari lapangan mengenai
penyerangan hama dan penyakit pada tanaman,
khususnya pada tanaman cabai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar